Jumat, 23 Januari 2015

Bid'ahkah Penanggalan Hijriyah?

Memasuki Tahun Baru Hijriyah, Banyak Orang Bertanya apakah dizaman nabi ada tahun hijriyah? jawabannya tidak ada. Tahun hijriah mulai ada pada masa pemerintahan umar bin khatab. "Jumlah bulan ada 12,4 Bulan suci, salah satunya bulan Muharram..." Demikianlah Allah SWT telah menentukan empat bulan yang dimuliakan, Tiga diantaranya berurutan yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan muharram, sedangkan yang terakhir adalah Rajab terletak antara bulan Jumadil Ula Dan Sya'ban.

Secara Syari'at tidaklah termasuk bid'ah penanggalan hijriyah karena sistem kalender masuk dalam wilayah muamalah, bukan ibadah dan akidah. Dalam prinsip muamalah, segala sesuatu hukumnya dibolehkan selain tidak ada dalil yang mengharamkan. Sedangkan akidah dan ibadah harus mengikuti tuntunan syari'at, berdasar prinsipnya berkebalikan dengan muamalah, bahwa pada dasarnya ibadah itu haram kecuali ada dalil yang memerintahkan. Misalya, Foto-foto menjelang menikah tidak haram, kecuali jika obyek fotonya memang diharamkan atau calon pengantin melakukan yang diharamkan.

Sebenarnya Rasulullah SAW pun hijrah bukan pada bulan muharram, melainkan bulan rabi'ultsani. Namun jika dikaji faktor pembuatan kalender Islam, Ialah karena adanya kerancuan dikalangan sahabat tentang informasi suatu momen. Selain itu datangnya orang Yaman yang sudah memiliki kalender juga ikut mempengaruhinya. Penanggalan hijriyah atau peringatan satu muharram diperbolehkan asalkan tidak bertentangan dengan syariat. Di Daerah selatan bogor, ada orang-orang yang mengamalkan sembayang khusus pada hari rabu terakhir menjelang datang tahun baru hijriah (rabu wekasan). Tujuannya untuk tolak bala, Namun itu tidak ada dalilnya.

Selain itu ada lagi kebiasaan yang mengatakan 10 Muharram sebagai hari raya anak yatim, ini juga tidak ada dalilnya. Menyantuni anak yatim tidak ada hari khusus. Jika tiap hari bisa menyantuni anak yatim justru lebih baik. Tidak mesti menunggu momen khusus 10 muharram.

Di dunia ini kurang lebih ada 13.000 agama dan di setiap agama mempunyai tata cara pengabdian, ibadah dan penyembahan, dari seluruh agama mempunyai tata cara beribadah dan mereka menentukan waktu-waktu ibadah itu sangat tergantung dengan apa yang disebut kalender, sehingga tidak ada satupun agama didunia ini didalam tata cara mereka beribadah kepada tuhannya, kepada dewa bahkan kepada Allah SWT dalam Islam sangat erat kaitannya dengan penanggalan kalender, di Islam punya tahun yang namanya tahun Hiriyah< Di katolik protestan ada tahun masehi, agama hindu ada tahun saka, budha ada tahun dwifa, dan juga pada agama lainnya, mereka mempunyai penanggalan-penanggalan itu untuk beribadah. Satu tahun kedepan didalam Islam ada hitungan Hijriyah Iaslah, Muharam, Sofar, Rabiul Awal, Jumadi Sani, Rajab, Sha'ban, Ramadhan,Syawal, Dulkodah, Dulhijah, Nilai-nilai yang akan kita lakukan dibulan-bulan yang akan datang1436 H sudah ditentukan dengan kalender tersebut, begitupun dengan agama lainnya seperti kristen protestan yang mempunyai tahun masehi dari mulai januari sampai dengan desember mereka sangat erat kaitan ibadahnya yang diatur dengan kalender tersebut tak terkecuali agama lainnya semua tergadai dengan kalender.

Di Islam kalau ditanya Hari Raya Idul Fitri tanggal berapa? Jawabannya pasti 1 Syawal Bukan 1 Januari Atau Februari walaupun nantinya ada berbarengan antara tahun dan tanggalnya, Jikalau besok harinya lebaran tetapi hari ini jakarta banjir dan banyak rumah terendam, Maka Ulama-Ulama Di Jakarta berfatwa boleh tidak jika Idul Fitri dipindahkan menjadi 2 Syawal?, Jelas Tidak akan bisa karena 1 syawal sebagai hari raya Idul Fitri Sudah menjadi ritual bagi umat Islam, seperti hari raya Idul Adha 10 Dzulhijah tidak mungkin tanggalnya sama bulannya tetap bulan Islam, Sampai Sholat 5 waktu dan waktunya sudah ditentukan maka dalam kalender islam itu ada tahun, bulan, tanggal dan ada hari kemudian dibawahnya tercantum jadwal waktu Syolat, Sholat Pada bulan januari dan bulan april berbeda dan setiap bulannya pasti berbeda tergantung pada jadwal penanggalan dalam Islam.

Perbaiki hubunganmu dengan Allah SWT Maka Allah SWT perbaiki seluruh keadaan hidupmu. Semua persoalan bermula dari hubungan kita kepada Allah SWT dan sebenarnya manusia sudah paham dengan hal ini, Hanya saja dalam mencintai Allah SWT dibutuhkan pengorbanan dan inilah yang terkadang tidak siap dilakukan oleh Setiap orang. Terkadang untuk Mencintai Allah SWT seseorang harus mengorbankan apa yang menjadi bagian dalam hidup ini.
Wallaahu a'lam bisshawwab.